Mengenal AIDA dalam Copywriting, Teknik Tingkatkan Penjualan yang Bisa Diterapkan di Instagram

Bila dahulu iklan cuman dapat disiarkan lewat tv dan radio, sekarang ada beberapa basis yang dapat dipakai diantaranya lewat sosial media atau situs yang lain di internet. Meskipun mediumnya berlainan tetapi sebenarnya semua mempunyai arah yang sama; lakukan persuasi agar mereka yang menyaksikan jadi semakin kepo dengan produk yang kita pasarkan dan usai dengan lakukan pembelian. Hal itu tentu saja tidak dapat dilaksanakan secara asal-asalan, perlu taktik agar arah dapat terwujud.

Keliatannya sich menulis caption atau promo di sosial media memang gampang tetapi ada salah satunya trick yang perlu kamu kuasai bila ingin pemasaran bertambah cepat yakni tehnik AIDA. Bukan, bukan mengambil orang bernama Aida untuk tuliskan copy tetapi AIDA ringkasan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Baca keterangan secara lengkap yok!

Menurut sebuah riset dari Silverpop tahun 2013, rupanya manusia cuman memilih untuk ketarik akan suatu hal sepanjang 8 detik saja. Disamping itu, 80% audiens cuman akan membaca sisi headline saja dari tulisan yang panjang. Disana dapat didalami jika kesan-kesan pertama dari sebuah tulisan baik di iklan yang dibikin atau content di sosial media ialah hal yang paling penting untuk mengundang perhatian audiens. Agar tidak ditinggal demikian saja saat sebelum usai dibaca karena itu kamu harus membuat menarik.

Bagian-bagian yang harus jadi perhatian ialah judul atau headline, gambar, dan kalimat pembuka. Triknya dengan membuat satu tulisan yang memunculkan kesan-kesan relatable atau dekat sama customer, memberi jalan keluar. Satau bukti yang membuat ingin tahu. Misalnya contoh untuk cemilan sehat karena itu kamu dapat menulis “Diet sehat masih dapat ngemil nikmat!” atau “Turunkan berat tubuh tak perlu menganiaya diri.”

Bila perhatian telah didapat, waktunya menjelaskan bukti, data, statistik, study kasus, sampai keadaan bagus dalam warga. Ini akan membuat mereka sadar dengan permasalahan yang kemungkinan dipunyai dan ingin selekasnya cari jalan keluar. Syang mana akan kamu pasarkan lewat produkmu selanjutnya. Misalkan contoh yang kerap dipakai ialah “7 dari 10 wanita…” atau “75% argumen tidak berhasilnya diet adalah…”